Kamis, 07 Mei 2020

Mbawon dan Kerja Bareng, Ikhtiyar untuk menghadapi Covid19


Rilis dari lembaga kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa per tanggal 07 Mei 2020 sedikitnya ada 3.634.172 kasus terkonfirmasi di 215 Negara dan 251.446 diantaranya meninggal dunia. Sedangkan di Indonesia, sampai dengan tanggal yang sama ditemukan 12.438 Kasus di Konfirmasi, dan 895 diantaranya meninggal dunia. Dan yang memprihatinkan adalah tren data kasus positif semakin hari semakin bertambah. Hal ini memerlukan upaya pencegahan dan penanganan yang serius dan menyeluruh.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menangkal semakin menyebarnya wabah virus corona, dan sudah ditindaklanjuti oleh Gubernur, Bupati dan Wali Kota. Namun tentunya, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri untuk menangani wabah yang sudah menjadi pandemi ini, butuh kerjasama dari semua unsur, tidak hanya dari instansi pemerintah maupun swasta, tapi juga dari masyarakat itu sendiri. Terutama dalam hal untuk menangani dampak yang ditimbulkan dari wabah ini.

Berawal dari adanya instruksi dari pimpinan pusat yang ditujukan kepada Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor diseluruh tingkatan, supaya turut serta membantu pemerintah dalam percepatan penanganan covid19 di indonesia, melalui pembentukan Gugus Tugas GP Ansor Penanganan Covid 19.  Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Cilacap menindaklanjuti dan meneruskan instruksi tersebut kepada 24 Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) di Kabupaten Cilacap. Respon cepat ditujukan oleh seluruh PAC, Terhitung dalam waktu tidak lebih dari 5 hari, telah terbentuk Gugus Tugas Penanganan Covid 19 GP Ansor dimasing-masing kecamatan.


Gugus Tugas Penanganan Covid-19 merupakan sebuah perangkat organisasi yang dibentuk oleh Gerakan Pemuda Ansor, yang ditugaskan untuk membantu pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan penyebaran dan penanganan dampak virus corona, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh Gerakan Pemuda Ansor. Hari ini, Perangkat organisasi ini menjadi vital dan strategis, terlebih kabupaten Cilacap masuk dalam kategori daerah zona merah untuk persebaran virus corona.

Setelah terbentuk Gugus Tugas dimasing-masing kecamatan, kemudian melaksanakan berbagai kegiatan yang tujuannya adalah untuk memutus mata rantai persebaran virus. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk kepatuhan dalam menjalankan instruksi dari pimpinan pusat dan menjalankan nilai-nilai kemanusiaan yang selama ini dipegang erat oleh Gerakan Pemuda Ansor.  Kegiatan tersebut beberapa dilaksanakan secara mandiri oleh GP Ansor dan ada juga yang berkolaborasi dengan pihak lain.

Berikut beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Gugus Tugas Penanganan Covid 19 GP Ansor :

1.       Assesmen Ketahanan Pangan masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan secara daring dan cepat, dengan cara setiap ketua Ranting diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam formulir yang disebarkan melalui link/tautan. Ini merupakan kegiatan yang dilakukan dalam skala nasional, dikelola langsung oleh Pimpinan Pusat, semua kepengurusan Ansor ditingkatan paling bawah yakni Pimpinan Ranting (PR) setingkat dengan Desa, diinstruksikan untuk melakukannya.  Outputnya adalah tersedianya data tentang ketahanan pangan di setiap daerah bahkan setiap desa diseluruh indonesia. Data ini sangat penting, terutama bagi pemerintah sebagai pertimbangan untuk mengeluarkan berbagai kebijakan. Beruntungnya, GP Ansor merupakan organisasi yang besar, yang hari ini memiliki perangkat organisasi yang jelas, kuat dan mengakar sampai desa-desa, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan data-data tersebut.
Di Kabupaten cilacap sendiri, dari 284 desa/kelurahan, 70%-nya telah melakuan entry data pada form assesment tersebut.

2.       Penyemprotan desinfektan dan Pembagian Hand Sanitizer.
Diawal munculnya pandemi, sekitar bulan maret, kegiatan penyemprotan desinfektan ini dilaksanakan hampir diseluruh kader GP Ansor baik di kecamatan maupun desa yang ada di cilacap. Ada yang berkolaborasi dengan pihak kecamatan, atau pihak desa. Ada juga yang melakukan penyemprotan secara mandiri atas nama organisasi. Misalnya yang dilakukan oleh GP Ansor di Maos, mulai dari pembuatan cairan desinfektan dan hand sanitizer sampai dengan penyemprotan dan pembagiannya, mereka lakukan secara mandiri. Di Adipala, GP Ansor berkolaborasi dengan seluruh Badan Otonom Nahdlatul Ulama di Kecamatan tersebut.

Kader Banser melakukan Penyemprotan Desinfektan

Handsanitizer karya PAC GP Ansor Maos
Kegiatan penyemprotan desinfektan ini menyasar tempat-tempat yang menjadi sarana publik, misalnya masjid, mushola, gereja, sekolah, dan kantor-kantor pemerintahan.

3.       Pembagian Masker.
Masker sebagai Alat Pelindung Diri (APD) paling minimalis, pernah sangat susah untuk didapatkan oleh masyarakat. Padahal masker dalam pandemi seperti sekarang ini sangat membantu untuk mencegah adanya penularan virus dari satu orang ke orang lain.
Berangkat dari hal tersebut, Pembagian Masker kepada masyarakat umum menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Gugus Tugas GP Ansor.


Pembagian Masker Kepada Masyarakat
Ada yang membuat sendiri maskernya, tidak sedikit juga yang bekerjasama dengan pihak lain. Misalnya di Kecamatan Bantarsari, Gugus Tugas melakuan pembagian 2000 buah masker untuk masyarakat atas hasil swadaya anggotanya, lalu beberapa hari kemudian melakuan kegiatan serupa, 2020 buah masker atas kerjasama dengan Yutaka Indonesia, sebuah perusahaan manufaktur yang beralamatkan di Bekasi Jawa Barat.
Di Jeruklegi, GP Ansor berkolaborasi dengan Pemerintah desa untuk mendistribusikan masker kepada masyarakat.

4.       Pembagian Paket Sembako.
Meskipun Gerakan Pemuda Ansor berstatus organisasi nonprofit, namun bukan tidak mungkin untuk menyelenggarakan kegiatan pembagian paket sembako, kegiatan yang memerlukan dana  yang tidak sedikit. Terbukti GP Ansor mampu untuk menyelenggarakannya.

Kita dapat melihat inisiatif yang dilakukan oleh beberapa PAC GP Ansor di Cilacap, Misalnya di Kecamatan Bantarsari membagikan 315 Paket, Kesugihan 100 Paket, Kroya 50 Paket, Adipala 150 Paket, Jeruklegi 50 Paket, Kawunganten 97 Paket, Maos 315 Paket dan kecamatan lainnya yang dalam pantauan melakukan kegiatan serupa tapi belum melaporkannya. Bagaimana Ansor dapat melakukannya? kami akan mencoba menceritakan dengan mengambil contoh 1 kecamatan, yaitu Bantarsari.

Kader Ansor Bantarsari memberikan Sembako
kepada Masyarakat
Bantarsari ini memiliki 8 desa, dan semua desa sudah memiliki kepengurusan Ranting GP Ansor. GP Ansor di Kecamatan ini mampu untuk menyelenggarakan kegiatan pembagian 315 paket sembako kepada masyarakat dengan bermodal militansi, kekompakan dan kebersamaan yang sudah tertanam dalam diri masing-masing kader. Prosentasi terbesar pendanaan kegiatan ini adalah dari swadaya anggota dan selebihnya dari usaha open donasi yang dilakukan oleh PAC GP Ansor Bantarsari.  

Melalui musyawarah, masing-masing ranting diminta untuk berkontribusi dalam bentuk beras. Dan jumlahnya bervariasi, tergantung jumlah kader dan usaha yang dilakukan oleh kader. Ada ranting yang sampai memberikan 5 Kwintal, 4 Kwintal bahkan 1 Ton Beras.

Disamping mengandalkan anggotanya, GP Ansor Bantarsari juga mengandalkan posisi/peran masing-masing kader di entitas masyarakatnya. Misalnya ada yang menjadi guru TPQ, maka guru TPQ tersebut mengajak orangtua santrinya untuk turut serta dalam kegiatan bhakti sosial tersebut, masing-masing anak diminta untuk memberikan infak berupa beras. tentunya tidak dengan embel-embel apapun, mengajak untuk berkontribusi dengan penuh keikhlasan.

Ada kader yang menjadi Ketua RT, dengan kewenangannya ditengah masyarakat, kader tersebut mengajak lingkungannya untuk berkontribusi dengan berdonasi dalam kegiatan bhakti sosial tersebut.

Ada juga yang karena memang tidak memiliki kedudukan sosial ditengah masyarakat, anggota ini menyumbangkan tenaganya. Dengan berkolaborasi melakukakan kegiatan “Mbawon Bareng” yang hasil dari mbawon bareng ini disetorkan kepada Gugus Tugas Kecamatan untuk berpartisipasi dalam baksos pembagian sembako. 

Mbawon dapat diartikan sebagai aktivitas untuk memburuhkan diri kepada pemilik sawah/lahan pertanian, dengan turut memetik padi yang siap panen yang dimiliki oleh pemilik sawah/lahan.  Hal seperti ini sampai dilakukan oleh anggota Gerakan Pemuda Ansor, karena ingin turut berkontribusi dalam kegiatan yang digagas oleh PAC GP Ansor.

Untuk menentukan penerima bantuan, PAC GP Ansor Bantarsari menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing pimpinan ranting, karena pimpinan ranting lebih mengetahui detail tentang siapa yang pantas menerima dan membutuhkan bantuan tersebut.  PAC GP Ansor Bantarsari hanya memberikan kriteria penerima, yaitu prioritas untuk orang jompo yang hidup sebatang kara dan selanjutnya untuk masyarakat yang tidak mampu namun belum mendapat bantuan dari pemerintah. Dua kriteria ini yang menjadi prioritas pada kegiatan pembagian sembako.
Kader Ansor Jeruklegi memberikan Sembako
Kepada Masyarakat

Pembagian Sembako oleh PAC Kroya

Melaui posko gugus tugas di kecamatan bantarsari, seluruh logistik yang diperoleh oleh masing-masing ranting kemudian dikumpulkan dan dikemas bersama-sama, dibuat dalam bentuk paket-paket. Setiap paket sembako itu berisi Beras 5Kg, Telor, Minyak Goreng, Susu kaleng, Tepung Terigu, Mie Instan, dan Gula pasir.
Paket Sembako yang dibagikan GP Ansor Bantarsari
Selain 4 kegiatan diatas, GP Ansor di seluruh kecamatan dan desa/kelurahan di cilacap  didorong agar kader-kadernya berperan aktif dimasing-masing wilayahnya, membantu pemerintah kecamatan atau pemerintah desa untuk bersama-sama menghadapi pandemi covid19 ini. Dan kegiatan Gugus Tugas ini tidak akan berhenti hanya sampai hari ini.


===========

Sebagai organisasi besar yang memiliki struktur kepengurusan sampai tingkat komunitas masyarakat paling bawah, yaitu Desa, Gerakan Pemuda Ansor sangat siap untuk membantu pemerintah dalam upaya menghadapi dampak pandemi yang dirasakan masyarakat. Terutama membantu dari sisi sumberdaya manusia yang memiliki komitmen untuk  hidup bersama ditengah masyarakat.

Kami melihat, hari ini sudah harus ada gagasan dan implementasi untuk membuat lumbung pangan di setiap desa. Karena dampak dari pandemi covid19 ini sudah sangat dirasakan oleh masyarakat terutama dari sisi ekonomi. Banyak masyarakat yang sudah kehilangan pekerjaan, tidak memiliki penghasilan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. 

Situasi hari ini adalah situasi yang dilematis, disatu sisi masyarakat harus mengikuti anjuran pemerintah untuk membatasi diri beraktivitas diluar rumah, disisi lain kalau tidak keluar rumah, masyarakat tidak memiliki pendapatan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Maka solusinya, agar masyarakat bersedia mengikuti anjuran pemerintah, harus ada yang menjamin kebutuhan masyarakat terpenuhi, terutama kebutuhan pangan. Kiranya tersedianya lumbung pangan menjadi salah satu jawaban atas situasi ini.

Kami meyakini, bahwa dengan kebersamaan, tidak saling menyalahkan, terbuka dengan berbagai masukan dan tersedianya data yang akurat, kita semua dapat mengatasi dampak dari pandemi covid19 ini. 













Oleh Ahmad Fajri Nida,
Sekretaris Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Cilacap, Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid19 Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Cilacap. 
Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid 19 GP Ansor Cilacap, Gedung PCNU Cilacap Lantai 2, Jalan Raya Kalisabuk Km 15. No HP. 0812 2818 2336, Email : pcansorcilacap@gmail.com